Warner Bros. ingin melisensikan properti game karena pendapatan divisi menurun
Pukulan finansial dari Suicide Squad membuat WB mengeksplorasi pilihan lain, terutama mengandalkan IP mereka.
Status divisi permainan video Warner Bros. Discovery sekali lagi berubah, dan perusahaan tersebut berharap untuk dapat melisensikan properti-properti besarnya.
Warner Bros membuat lisensi untuk game relase terbaru
Selama laporan pendapatannya untuk kuartal kedua tahun fiskal 2024-2025 (terima kasih, IGN ), CEO David Zaslav mengatakan studio luar dapat “memanfaatkan” waralaba seperti Harry Potter dan DC. “Kami memiliki 11 studio di sini, dan banyak IP. […] Kami perlu menjadi lebih besar.”
Di masa lalu, WB melisensikan game-gamenya kepada pengembang pihak ketiga. Namun, banyak di antaranya, seperti Rocksteady dan TT Games (serta Player First baru-baru ini) kemudian diakuisisi untuk terus membuat judul-judul WB.
Bagi kepala global streaming/game WB, Jamie Perette, lisensi akan membantu menyeimbangkan bisnis game-nya. MultiVersus berjalan baik dalam permainan gratis, tetapi ia mengakui “ketidakstabilan” game dengan harga penuh yang memerlukan waktu tiga atau empat tahun (atau lebih) dan jutaan dolar untuk membuatnya.
Dengan kata lain, WB masih merasakan dampak buruk dari Suicide Squad: Kill the Justice League . Game tembak-menembak live-service Rocksteady yang bermasalah ini telah berulang kali disebut sebagai kegagalan WB Games, baik dalam hal kelebihannya sendiri maupun dalam kaitannya dengan Hogwarts Legacy .
Sementara game tahun 2023 menghasilkan keuntungan miliaran dolar , Suicide Squad menyebabkan penurunan pendapatan game sebesar 41 persen. “Kami beralih dari tahun yang luar biasa dengan Hogwarts menjadi tahun yang sangat buruk dengan Squad ,” kata Perrette.
Awal minggu ini, dilaporkan bahwa WB berencana menjual divisi game-nya sepenuhnya. Seiring dengan kekecewaan Squad yang terus berlanjut, NetherRealm milik WB baru-baru ini menghentikan tim seluler dan game ponselnya Mortal Kombat: Onslaught .
