Rivian mengikat kontrak baterai selama 5 tahun dengan LG Energy Solution
CEO RJ Scaringe mengatakan kepada para analis pada hari Kamis bahwa Rivian telah menjalin hubungan dengan LG Energy Solution selama “beberapa waktu,” dan kini kesepakatan pasokan baterai akan membantu melunasinya melalui pengurangan biaya dan suku cadang bagi perusahaan.
“Kami menggunakan sel silinder, sel 4695. Jadi diameternya 46 milimeter, tingginya 95 milimeter,” kata Scaringe, seraya mencatat sel tersebut kemudian digunakan dalam “paket yang dirancang secara unik” yang akan menjadi “elemen struktural inti kendaraan.” Ia mencatat bahwa paket baterai tidak hanya akan menjadi bagian dari bodi, tetapi bagian atas paket tersebut sebenarnya membentuk lantai kendaraan.
Scaringe juga memaparkan bagaimana mengintegrasikan paket baterai ke dalam desain R2 sebagai elemen struktural membantu perusahaan menghilangkan biaya, sebagai bagian dari upayanya untuk menjaga kendaraan baru tersebut pada titik harga awal $45.000.
Produksi baterai yang berbasis di AS juga akan membantu Rivian memenuhi standar Undang-Undang Pengurangan Inflasi, untuk membantu R2 memenuhi syarat untuk kredit pajak EV, menurut surat pemegang saham pembuat mobil tersebut.
“Ini adalah jenis keputusan yang kami buat di seluruh program R2 untuk mendorong efisiensi biaya,” kata Scaringe.
Kesepakatan dengan Rivian juga membawa beberapa keuntungan bagi LG Energy Solution, menurut pembuat baterai tersebut.
Produsen baterai tersebut mengatakan bahwa kesepakatannya dengan Rivian memperkuat kehadirannya di AS, di mana saat ini mereka tengah membangun pabrik di Arizona untuk memproduksi baterai tersebut. LG Energy Solution memperkirakan produksi di lokasinya di Arizona akan dimulai pada akhir tahun 2025. Baterai yang sudah jadi akan dikirim ke pabrik Rivan di Normal, Illinois, tempat mereka memproduksi R2.
“Pesanan skala besar dari Rivian sebanyak 4.695 baterai ini menandai tonggak penting bagi LG Energy Solution dalam memperluas basis kliennya dalam segmen baterai silinder,” kata CEO LG Energy Solution David Kim dalam sebuah pernyataan.
Meskipun industri otomotif masih menghadapi perlambatan permintaan kendaraan listrik, hal itu tidak menghalangi produsen mobil untuk melakukan transisi produksi. Sebaliknya, pemasok otomotif seperti LG Energy Solution juga menyesuaikan teknologi dan investasi manufaktur mereka untuk mendukung transisi tersebut.
Produsen baterai tersebut juga menandatangani kesepakatan pasokan baterai jangka panjang dengan Ford Motor Co. bulan lalu, untuk memenuhi kebutuhan pasar Eropa bagi produsen mobil tersebut. Durasi kontrak tersebut dapat berkisar antara empat hingga enam tahun.
“Karena sifat dinamis pasar kendaraan listrik saat ini, semakin banyak produsen mobil global menunjukkan preferensi kuat terhadap beragam bentuk faktor baterai,” kata Kim dari LG Energy Solution.