Perusahaan teknologi gencarkan dorongan untuk perangkat lunak ramah lingkungan
Dengan meningkatnya kesadaran lingkungan, perusahaan teknologi meningkatkan upaya untuk mengurangi jejak karbon perangkat lunak, dengan memperhatikan umur perangkat dan pengkodean yang hemat energi.
Seiring meningkatnya masalah lingkungan , industri teknologi semakin berfokus pada upaya membuat perangkat lunak lebih hemat karbon. Tren ini sebagian dimotivasi oleh dampak perangkat lunak terhadap lingkungan dan dompet konsumen, dengan solusi seperti /e/OS, sistem operasi gratis berbasis Android, yang muncul sebagai pilihan berkelanjutan untuk memperpanjang masa pakai perangkat. Dengan mendukung lebih dari 200 perangkat yang menua, /e/OS memungkinkan pengguna menyimpan ponsel mereka lebih lama, mengurangi kebutuhan akan penggantian perangkat keras yang sering, dan mengurangi emisi karbon yang terkait dengan produksi perangkat.
Green Software Foundation, yang mencakup pelaku teknologi besar seperti Microsoft dan Google, telah memperkenalkan spesifikasi Software Carbon Intensity (SCI), sebuah alat untuk membantu pengembang mengukur dan meminimalkan jejak karbon perangkat lunak mereka. Spesifikasi SCI melacak emisi dari pengoperasian perangkat lunak dan karbon yang terkandung dalam perangkat yang menjalankannya, mendorong pengembang untuk lebih peduli lingkungan dengan menggunakan lebih sedikit sumber daya fisik dan menyelaraskan dengan sumber energi yang lebih bersih.
Penelitian juga menyoroti perlunya praktik pengodean yang efisien, karena pola “code smells” yang menunjukkan kode yang tidak efisien dapat membuang-buang energi. Sementara dorongan untuk perangkat lunak yang berkelanjutan telah berkembang, hanya sebagian kecil perusahaan besar yang saat ini memprioritaskan keberlanjutan perangkat lunak. Namun, dengan emisi sektor TIK yang diperkirakan akan meningkat, inisiatif perangkat lunak ramah lingkungan mungkin akan segera menjadi komponen utama dari strategi lingkungan industri.