Perilaku tidak sehat berkontribusi terhadap meningkatnya angka kematian akibat penyakit arteri koroner

Empat perilaku menjelaskan sebagian besar kesenjangan sosial ekonomi yang diamati dalam penyakit ini
Status sosial ekonomi yang lebih rendah dikaitkan dengan tingkat kematian akibat penyakit arteri koroner yang lebih tinggi dibandingkan dengan status sosial ekonomi yang lebih tinggi, dan lebih dari separuh kesenjangan tersebut dapat dijelaskan oleh empat perilaku tidak sehat, menurut sebuah studi baru.
Penyakit arteri koroner, dikenal juga dengan sebutan penyakit jantung koroner atau penyakit jantung iskemik, terjadi saat arteri yang memasok darah ke jantung tidak dapat mengalirkan cukup darah kaya oksigen akibat penumpukan plak, dan merupakan penyebab utama kematian di AS. Kondisi ini menimbulkan risiko lebih besar bagi orang dengan status sosial ekonomi rendah, tetapi studi sebelumnya telah melaporkan hasil yang saling bertentangan mengenai apakah perilaku tidak sehat tertentu, seperti merokok, merupakan penyebab utama kesenjangan kematian akibat penyakit ini.
Dalam studi baru, para peneliti menggunakan data dari 524.035 orang berusia 25 tahun ke atas yang status kematiannya tercatat dalam Indeks Kematian Nasional dan yang menjawab Survei Wawancara Kesehatan Nasional tentang demografi dan perilaku kesehatan.
Tim menggunakan pendidikan sebagai indikator utama status sosial ekonomi, dan menyelidiki empat faktor risiko perilaku: merokok, penggunaan alkohol, kurangnya aktivitas fisik, dan BMI.
Keempat faktor tersebut bersama-sama menjelaskan 74% perbedaan risiko mortalitas akibat penyakit arteri koroner pada pria dengan tingkat sosial ekonomi berbeda dan 61% pada wanita.
Para peneliti menyimpulkan bahwa hasil mereka menyoroti perlunya kebijakan dan intervensi kesehatan masyarakat yang efektif yang menangani masing-masing perilaku ini — baik secara terpisah maupun bersama-sama — karena perilaku tidak sehat sering kali terjadi pada individu dari latar belakang sosial ekonomi rendah. Mereka mendesak kampanye kesehatan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan jantung dengan upaya penyampaian pesan dan penjangkauan yang disesuaikan untuk audiens pria dan wanita. Para penulis menambahkan, “Upaya ini sangat penting untuk mengurangi kesenjangan sosial ekonomi dalam kematian akibat penyakit arteri koroner di AS”