7 Cara Mengatasi Sakit Kepala Bagian Depan dan Penyebabnya

0
Cara Mengatasi Sakit Kepala Bagian Depan

Apakah anda mengalami kondisi dimana kepala bagian belakang sering terasa sakit? maka penting untuk mengetahui apa saja penyebab sakit kepala bagian belakang dan juga cara mengatasinya.

Pastinya kondisi sakit kepala bagian depan dapat menjadi pengalaman yang mengganggu dan mengganggu aktivitas sehari-hari dimana kondisi ini dapat membuyarkan konsentrasi sekaligus membuat rasa sakit dan pusing.

Pada umumnya, terdapat beberapa faktor pemicu yang bisa menjadi penyebab sakit kepala bagian belakang, mulai dari stress, kurang tidur dan lainnya. Dan untuk lebih jelasnya, berikut kami bagikan cara mengatasi sakit kepala bagian depan dan juga penyebabnya yang bisa anda simak dibawah ini.

Penyebab Sakit Kepala Bagian Depan

Cara Mengatasi Sakit Kepala Bagian Depan

Sakit Kepala Tegang

Sakit kepala tegang adalah jenis sakit kepala yang bisa terjadi di bagian depan, belakang, dan samping kepala hingga leher. Kondisi ini dapat menimbulkan sensasi seakan kepala ditekan dan diikat dengan sangat kuat karena otot-otot pada kepala dan leher yang mengencang.

Kondisi ini terkadang juga disertai dengan nyeri yang berdenyut. Rasa nyeri tersebut bisa menjalar atau berpindah ke pelipis, kepala bagian atas, lalu kepala bagian depan, sampai ke leher. Kondisi ini umumnya bisa membaik dengan perawatan mandiri di rumah seperti minum obat painkillers (asetaminofen, ibuprofen, natrium diklofenak, dan lain-lain).

Mata Lelah

Perlu anda ketahuii dimana mata lelah adalah salah satu kondisi yang dapat memicu sakit kepala bagian depan. Kondisi ini biasanya terjadi akibat terlalu lama menatap layar laptop atau komputer, berkonsentrasi pada sesuatu dalam waktu yang lama, atau postur tubuh yang tidak baik. Di samping itu, mata lelah bisa juga dipicu oleh kelainan refraksi mata seperti rabun jauh (miopi), rabun dekat (hipermetropi), mata silinder (astigmatisme), mata tua (presbiopia).

Baca juga  Tips Menjaga Kesehatan Saat Musim Hujan

Apabila kepala bagian depan sakit akibat mata lelah, maka anda bisa mencoba melakukan beberapa cara sederhana berikut untuk meredakannya seperti melakukan peregangan leher, punggung, dan lengan.

Migrain

Migrain adalah kondisi yang cukup umum dialami. Pada umumnya, kondisi ini menimbulkan rasa nyeri berdenyut yang dimulai pada satu sisi kepala bagian depan atau pelipis di mana serangannya dapat terjadi secara berulang selama 4–72 jam. Terjadinya migrain sering kali diawali dengan gejala gangguan visual dan sensorik (migrain dengan aura). Migrain yang tanpa didahului oleh gejala atau tanda-tanda, maka disebut dengan migrain tanpa aura.

Gejala lain dari migrain adalah mual, muntah, depresi, kelelahan, serta lebih sensitif terhadap cahaya dan suara.

Sinusitis

Sinusitis adalah salah satu kondisi yang bisa menjadi penyebab sakit kepala bagian depan dekat mata. Biasanya, gejala sinusitis juga meliputi rasa nyeri di bagian wajah dan gigi. Nyeri tersebut akan semakin kuat ketika bagian bawah mata atau samping hidung ditekan.

Sinusitis bisa terjadi secara akut atau kronis, di mana sinusitis akut biasanya disebabkan oleh alergi atau pilek. Sementara itu, sinusitis kronis merupakan sinusitis yang berlangsung selama lebih dari 12 minggu bahkan bisa berbulan-bulan walaupun telah mendapatkan penanganan dan sering kambuh.

Arteritis Temporalis

Arteritis temporalis merupakan kondisi yang bisa memicu sakit kepala bagian depan karena adanya pembengkakan pada pembuluh darah di pelipis dan belakang mata. Nyeri akibat kondisi ini bisa semakin hebat ketika penderita sedang mengunyah atau menyisir rambut.

Arteritis temporalis (giant cell arteritis) biasanya dialami oleh orang berusia lebih dari 50 tahun. Kondisi ini perlu mendapatkan penanganan dengan segera karena dapat menimbulkan komplikasi berupa gangguan penglihatan.

Baca juga  Manis atau Asam? Penelitian Terbaru tentang Pemanis Buatan Menyoroti Masalah Kesehatan Jantung

Efek Samping Obat-obatan

Terkadang, beberapa orang menggunakan obat pereda nyeri untuk mengatasi sakit kepala. Namun, jka dikonsumsi secara berlebihan, jenis obat tersebut ternyata bisa memperburuk keluhan nyeri pada kepala.

Sakit kepala akibat efek samping obat-obatan bisa terjadi apabila seseorang mengonsumsi obat pereda nyeri lebih dari 15 kali dalam rentang waktu 1 bulan. Selain itu, jenis obat pereda nyeri seperti kodein dan morfin juga dapat menimbulkan efek samping berupa sakit kepala bagian depan.

Tumor Otak

Tumor yang muncul di otak bagian depan juga bisa menjadi salah satu penyebab sakit kepala bagian depan. Kondisi ini sering kali tidak menimbulkan gejala apa pun di awal, namun ketika ukuran tumor semakin besar, dapat menyebabkan penderitanya mengalami gejala berupa sakit kepala.

Selain nyeri kepala bagian depan, tumor otak juga disertai dengan sejumlah gejala lainnya, seperti perubahan perilaku, gangguan penglihatan, tremor, kesulitan berbicara, kesulitan berkonsentrasi, dan kelemahan pada bagian tubuh tertentu.

Cara Mengatasi Sakit Kepala Bagian Depan

Setelah anda mengetahui apa saja penyebab yang bisa menjadi pemicu sakit kepala bagian depan, maka berikut kami bagikan cara mengatasinya yang bisa anda simak dibawah ini,

  • Memijat kepala bagian depan untuk mengurangi ketegangan otot.
  • Menggunakan kompres air hangat atau dingin untuk meredakan rasa tegang di kepala bagian depan.
  • Mencukupi kebutuhan cairan tubuh, bisa dilakukan dengan minum air kurang lebih sebanyak 2 liter per hari dan mengonsumsi sayuran atau buah.
  • Istirahat yang cukup, pastikan tidur selama 7–8 jam setiap malam.
  • Membatasi asupan minuman berkafein, monosodium glutamat (MSG), nitrat, dan tiramin.

Apabila perawatan sendiri di rumah tidak juga membuat sakit kepala bagian belakang anda mereda, maka anda bisa segera konsultasikan kondisi tersebut dengan dokter untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca juga  Telapak Kaki Sakit saat Berjalan? Kenali Penyebabnya

Demikian informasi mengenai penyebab sakit kepala bagian belakang dan juga cara mengatasinya. Semoga berguna dan bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *