Ketahui Penyakit yang Dipicu Polusi Udara, Termasuk Batuk Dan ISPA
Semakin buruknya kondisi udara di kota-kota besar tanpa adanya penangan yang serius bisa memicu beragam penyakit bagi masyaraktnya. Dan Berikut perlu anda ketahui apa saja penyakit yang dipicu polusi udara.
Berbicara tentang polusi udara, seringkali pembahasan hanya terfokus pada dampaknya terhadap lingkungan fisik, seperti pemanasan global dan kerusakan ozon. Akan tetapi dampak dari polusi udara lebih dari itu, sebab bisa mengancam kesehatan hingga kualitas hidup masyarakat.
Adapun salah satu dampak kesehatan yang paling menonjol dari polusi udara adalah peningkatan risiko terhadap berbagai penyakit dimana hal tersebut disebabkan adanya partikel-partikel berbahaya yang terhirup dalam udara dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari penyakit pernapasan hingga penyakit kardiovaskular.
Penyakit pernapasan adalah salah satu dampak paling umum dari paparan polusi udara. Mengapa demikian? sebab partikel-partikel kecil yang terhirup dapat masuk ke dalam saluran pernapasan dan menyebabkan iritasi pada paru-paru, serta memicu atau memperburuk kondisi seperti asma, bronkitis, dan emfisema.
Dan sesuai dengan judul diatas, maka kali ini kami akan membagikan informasi mengenai penyakit apa saja yang dipicu dari polusi udara yang bisa anda simak sebagai berikut.
Contents
Penyakit yang Dipicu Polusi Udara
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA adalah penyakit yang menyebabkan peradangan di saluran pernapasan manusia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ISPA adalah penyebab utama angka kematian akibat penyakit menular di dunia.
Salah satu penyebab ISPA adalah kualitas udara yang buruk, termasuk polusi. Umumnya, ISPA menimbulkan gejala batuk, demam, nyeri kepala, hidung tersumbat, nyeri tenggorokan, dan kesulitan bernapas.
Stroke
Stroke adalah penyakit yang mengintai akibat polusi udara. Stroke merupakan kondisi ketika pasokan darah ke otak mengalami pengurangan dan gangguan akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).
Terdapat sekitar 23 hingga 37 persen kematian dini akibat stroke disebabkan oleh polusi udara yang sangat buruk dimana polutan berdampak tujuh kali lipat terhadap stroke secara umum. Bahkan, berbagai riset menunjukkan bahwa polutan memiliki dampak tujuh kali lipat lebih banyak pada stroke secara umum.
Kardiovaskular
Partikel polusi udara dapat meningkatkan risiko serangan jantung sebesar 4,5 persen dimana penyakit kardiovaskular atau jantung muncul setelah adanya masalah pada organ pernapasan.
Polutan yang masuk melalui alveoli dan mengalir ke pembuluh darah menyebabkan terjadinya inflamasi sistemik pada jantung. Akibatnya, terdapat risiko terjadinya gangguan vaskuler yang berhubungan dengan hipertensi, disfungsi endotel, dan terjadinya penyakit jantung.
Gangguan Perkembangan Otak Anak
Anak-anak yang menghirup polutan atau zat berbahaya penyebab polusi setiap hari mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan, termasuk gangguan kognitif. Diperkirakan, dua miliar anak di seluruh dunia terdampak dari polusi udara berat yang berdampak pada pertumbuhan perkembangan, termasuk gangguan kognitif.
Polusi udara yang masuk melalui saluran pernapasan anak akan mengalir ke dalam bagian otak. Akibatnya, otak akan mengalami peradangan dan terjadi neurodegenerasi atau penurunan fungsi otak dengan hilangnya sel saraf secara progresif.
Peradangan dan neurodegenerasi akibat polusi udara dapat berdampak secara signifikan terhadap kognitif anak-anak yang masih dalam proses pertumbuhan. Berbagai riset menunjukkan bahwa peningkatan polutan ini berkaitan dengan tingkat inteligensi dan intelektual yang lebih rendah pada anak-anak usia di bawah 2 tahun, prasekolah, maupun usia sekolah.
Stunting pada Anak
Polusi udara adalah salah satu pemicu terjadinya stunting pada anak. Menurut WHO, stunting adalah jenis malnutrisi yang ditandai dengan tinggi badan di bawah rata-rata dan tidak sesuai dengan usia.
Polutan yang dihirup anak dapat mengakibatkan gangguan pada sistem sirkulasi pernapasan. Sirkulasi oksigen yang terganggu dapat membuat jumlah oksigen yang dibawa ke dalam tubuh menjadi lebih rendah.
Ketika sirkulasi terganggu, oksigen yang dibawa menjadi lebih rendah. Kalau dia menjadi lebih rendah, anak kekurangan oksigen secara defisit minor, tetapi jangka panjang akibatnya pertumbuhan jadi lebih lambat.
Sejumlah riset di beberapa negara dengan polusi udara tinggi, seperti Bangladesh, Afrika, dan China, menemukan bahwa polutan menimbulkan risiko stunting pada anak dua kali lebih tinggi. Sebagian besar kasus stunting pada anak terjadi akibat polusi di dalam rumah.
Demikian informasi mengenai apa saja penyakit yang dipicu polusi udara untuk anda ketahui. Semoga berguna dan bermanfaat.