Penemuan serat dapat membentuk kesehatan usus yang lebih baik

0
serat

Mengubah struktur serat makanan yang umum ditemukan dalam berbagai produk makanan telah ditemukan dapat meningkatkan bakteri usus yang sehat dan mengurangi pembentukan gas

Sebuah tim ilmuwan dari Universitas Nottingham, Quadram Institute Biosciences dan Universitas East Anglia meneliti psyllium, sejenis serat makanan alami yang digunakan dalam berbagai produk termasuk sereal dan yoghurt.

Mereka menunjukkan bahwa keadaan fisik serat memiliki dampak besar pada produksi gas yang sering dikaitkan dengan ketidaknyamanan usus.

Temuan ini telah dipublikasikan dalam Food Hydrocolloids.

Tim melakukan percobaan fermentasi in vitro yang ditaburi dengan tinja manusia.

Mereka melakukan analisis terhadap produk fermentasi dan mengevaluasi dampak berbagai struktur pada kategori luas mikroorganisme.

Dr. Gleb Yakubov, Associate Professor dalam Fisika Pangan di University of Nottingham adalah salah satu peneliti utama dalam studi ini. Ia menjelaskan: “Meskipun serat merupakan bagian penting dari diet apa pun, bagi banyak orang, serat dapat menyebabkan ketidaknyamanan usus dan bagi orang dengan IBS atau IBD, serat dapat menjadi pemicu. Hal ini karena beberapa makanan menyebabkan interaksi bakteri dalam usus yang menghasilkan gas yang dapat menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan. Studi kami menunjukkan bahwa kondisi fisik serat memiliki dampak besar pada produksi gas dengan menciptakan senyawa bermanfaat yang mendorong terciptanya bakteri baik dalam usus.”

Serat psyllium berasal dari biji tanaman Plantago ovata, yang dikenal dengan banyak nama umum seperti pisang raja pirang.

Biji ini menghasilkan bahan seperti jeli yang disebut lendir, yang terdapat dalam berbagai bentuk dan wujud serta mengandung gula rantai panjang, yang disebut polisakarida.

Polisakarida inilah yang menghasilkan asam lemak rantai pendek yang bermanfaat dan memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan usus dan metabolisme sistemik.

Baca juga  7 Cara Efektif Mengatasi Kaki Kram Disebabkan Kontraksi Otot

Studi ini menunjukkan bahwa keadaan fisik serat yang berbeda memengaruhi cara serat makanan terurai dan bahwa mikroba ‘menjajah serat’ selama fermentasi.

Profesor Yakubov melanjutkan: “Temuan ini menunjukkan adanya peluang baru untuk merancang struktur tertarget menggunakan psyllium, baik melalui pemrosesan benih atau pembiakan selektif, untuk memperoleh bahan serat baru dengan manfaat klinis yang jelas di atas bubuk psyllium mentah yang membantu dalam pengobatan ketidaknyamanan gastrointestinal.”

Penelitian sudah dilakukan di Universitas Nottingham bersama Sekolah Kedokteran untuk menggunakan pengetahuan baru ini guna menciptakan dan menguji bahan tiruan psyllium sebagai nutrisi medis yang dapat menyediakan sumber serat bagi orang-orang dengan beberapa kondisi usus dan uji coba akan dimulai pada musim semi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *