Pemerintah tetapkan KEK baru di sektor pendidikan dan kesehatan

Pemerintah Indonesia telah menetapkan dua kawasan ekonomi khusus (KEK) baru, yakni KEK Pendidikan, Teknologi, dan Kesehatan Internasional Banten dan KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam.
“Masing-masing KEK memiliki fokus pengembangan yang spesifik dan diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian, menciptakan lapangan kerja, dan menarik investasi,” kata Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Rizal Edwin Manansang di Jakarta, Kamis.
Menurut Manansang, pembentukan dua KEK baru tersebut merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan daya saing ekonomi nasional melalui pengembangan sektor-sektor strategis.
Ia menjelaskan, KEK Banten Internasional yang memiliki luas 59,68 hektare (ha) dan berlokasi di Kabupaten Tangerang, bergerak di bidang pendidikan dan layanan kesehatan internasional melalui pemanfaatan teknologi digital.
Dengan target investasi sebesar Rp18,8 triliun atau sekitar US$1,1 miliar, KEK ini diharapkan dapat menyerap hingga 13.446 tenaga kerja saat beroperasi penuh.
KEK ini akan menjadi lokasi pusat pendidikan bertaraf internasional dengan keberadaan universitas berkelas global, diikuti pengembangan teknologi dengan target 100 startup, dan sektor kesehatan terpadu, serta industri kreatif.
Sementara itu, KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam dengan target investasi Rp6,91 triliun atau sekitar US$440 juta memiliki potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 105.406 orang. Kawasan khusus tersebut ditargetkan beroperasi pada 2026.
Pengembangan KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam diharapkan dapat menghemat cadangan devisa hingga Rp500 miliar.
“Hal ini akan memperkuat posisi Batam sebagai destinasi wisata kesehatan regional yang berdaya saing sekaligus menekan kerugian devisa dengan meningkatkan pelayanan kesehatan dalam negeri sehingga masyarakat Indonesia tidak perlu lagi berobat ke luar negeri,” tegas Manansang.