Netizen Sebut Presiden Jokowi dengan Nama Lahir Mulyono Sebagai Bentuk Protes
Ada kepercayaan umum di kalangan masyarakat Jawa bahwa nama menentukan keberuntungan dan kemalangan seseorang.
Puluhan pengguna media sosial mulai menyebut Presiden Joko “Jokowi” Widodo dengan nama lahirnya Mulyono, di tengah meningkatnya penentangan terhadap pemimpin yang lengser tersebut, yang diyakini berada di balik kemunduran demokrasi di negara ini.
Mulyono yang berarti “bangsawan” merupakan nama yang cukup populer di kalangan masyarakat Jawa, namun nama tersebut tampaknya tidak membawa keberuntungan bagi Jokowi. Karena Mulyono kecil cukup sering jatuh sakit, orang tuanya memutuskan untuk mengganti namanya menjadi Joko Widodo, yang mana Joko berarti “pemuda” dan Widodo berarti “makmur”.
Ada kepercayaan umum di kalangan masyarakat Jawa bahwa nama menentukan keberuntungan dan kemalangan seseorang.
Baru-baru ini, netizen menyebut Jokowi dengan nama kelahirannya untuk mengekspresikan kekesalan mereka terhadap Presiden yang selama ini dituduh menyalahgunakan kekuasaannya untuk memperkuat dinasti politiknya.
Beberapa pihak menyerukan penggunaan nama lahir Jokowi, dengan keyakinan bahwa hal ini dapat “mempercepat kejatuhannya”.
Protes telah bermunculan di kota-kota besar di seluruh negeri selama seminggu terakhir menyusul rencana kontroversial DPR untuk mengubah Undang-Undang Pemilihan Daerah yang berlaku dan mengubah batas usia bagi calon yang ingin maju.
Protes tersebut disertai kemarahan di media sosial yang ditujukan kepada Jokowi, yang berharap mendapatkan keuntungan dari usulan perubahan yang akan memungkinkan putra bungsunya, Kaesang Pangarep, untuk berpartisipasi dalam pemilihan kepala daerah Jawa Tengah, antara lain.
Tahun lalu, Mahkamah Konstitusi, yang saat itu dipimpin oleh saudara ipar Jokowi, Anwar Usman, mengubah batasan usia calon dalam undang-undang pemilu untuk memberi jalan bagi putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden.
“Kita bisa percepat kejatuhannya. Mulai sekarang kita harus panggil dia Mulyono, nama yang dia punya waktu kecil sakit-sakitan. Makin banyak yang panggil dia Mulyono, makin cepat nasib buruk menimpanya,” tulis pengguna @RedPhoenix____ di platform media sosial X.
Pengguna lain @terrifiesme menulis, “Mulyono bin Widjiatno Notomihardjo, kamu akan binasa. Aku akan berdoa untuk kejatuhanmu setiap hari. Kamu tidak akan pernah merasakan kedamaian sampai akhir zaman, amin.”
Istilah “Mulyono” menjadi tren di X selama beberapa hari terakhir dan telah dibagikan lebih dari 163.000 kali hingga Selasa.
Mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa terhadap revisi Undang-Undang Pilkada di Surabaya, Jawa Timur pada hari Jumat, juga membawa spanduk yang menyebut Jokowi dengan nama lahirnya.
“Lawan Mulyono dan kroninya,” demikian bunyi salah satu spanduk.
Anggota parlemen Indonesia memutuskan untuk membatalkan rencana untuk meratifikasi Undang-Undang Pemilihan Umum Daerah pada hari Kamis menyusul protes sementara Jokowi telah berjanji tidak akan mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) untuk mengubah aturan pemilu.