Memorandum keamanan nasional Biden memprioritaskan regulasi AI dan kolaborasi internasional
Presiden Biden menandatangani memorandum keamanan nasional yang menetapkan pengamanan ketat terhadap penggunaan AI dalam pertahanan dan intelijen, yang bertujuan untuk mengamankan kepemimpinan AS dalam AI.
Presiden Biden menandatangani nota kesepahaman keamanan nasional yang penting untuk memperkuat cara penggunaan AI di seluruh operasi pertahanan dan intelijen. Arahan tersebut menguraikan perlindungan ketat terhadap penggunaan AI, mencegah sistem otonom membuat keputusan berisiko tinggi seperti peluncuran nuklir dan keputusan imigrasi. Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional, menyoroti perlunya AS mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam AI untuk menjaga keamanan nasional.
“Hanya sedikit teknologi yang akan sepenting AI bagi keamanan masa depan kita,” kata Sullivan di Universitas Pertahanan Nasional di Washington. Ia menggarisbawahi tujuan pemerintah untuk meluncurkan perlindungan AI lebih cepat daripada kekuatan global lainnya dan menggarisbawahi keseimbangan antara persaingan pasar terbuka dan inovasi yang aman.
Memorandum tersebut juga mengarahkan lembaga federal untuk memperkuat keamanan dan keragaman rantai pasokan chip serta memprioritaskan pengumpulan informasi intelijen tentang operasi AI asing yang menargetkan sektor AS. Wawasan ini akan mendukung pengembang AI dalam melindungi produk mereka dari ancaman yang berlawanan.
Namun, dengan banyaknya rekomendasi yang akan berlaku pasca-2025, tidak pasti apakah pemerintahan berikutnya akan menegakkan peraturan ini. Para ahli menekankan bahwa meskipun AI tidak dilibatkan dalam keputusan peluncuran nuklir, AI tetap memengaruhi data yang diterima presiden, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang ketergantungan pada AI untuk pengambilan keputusan penting.
Sementara itu, pemerintah akan menyelenggarakan pertemuan puncak keselamatan global di San Francisco bulan depan untuk mengatasi risiko AI dan mendorong kerja sama internasional. Langkah ini melengkapi perintah eksekutif Biden dari tahun lalu , yang bertujuan untuk membatasi risiko AI bagi konsumen, pekerja, dan kelompok minoritas.