Laporan polisi yang ditulis AI memicu perdebatan tentang efisiensi

Perangkat lunak AI kini membantu polisi menyusun laporan dengan menganalisis rekaman kamera tubuh dan transmisi radio, meskipun keakuratan dan implikasi hukumnya masih dalam pengawasan.
Beberapa departemen kepolisian di Amerika Serikat telah mulai menggunakan AI untuk menulis laporan insiden, dengan tujuan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk mengerjakan dokumen. Departemen kepolisian Oklahoma City merupakan salah satu yang pertama kali menggunakan perangkat lunak Draft One yang didukung AI, tetapi menghentikan penggunaannya untuk mengatasi masalah yang diajukan oleh kantor Kejaksaan Distrik. Perangkat lunak tersebut menganalisis rekaman kamera tubuh dan transmisi radio untuk menyusun laporan, yang berpotensi mempercepat proses, meskipun dapat menimbulkan masalah hukum.
Paul Mauro, mantan inspektur NYPD, mencatat bahwa teknologi tersebut dapat secara signifikan mengurangi beban pada petugas, yang sering menghabiskan waktu berjam-jam untuk menulis berbagai laporan. Namun, ia memperingatkan bahwa petugas tetap harus meninjau laporan yang dihasilkan AI dengan saksama untuk menghindari kesalahan. Risiko ketidakakuratan atau ‘halusinasi AI’ berarti pengawasan tetap penting, terutama ketika laporan digunakan sebagai bukti di pengadilan .
Mauro menyarankan bahwa laporan yang dihasilkan AI dapat membantu menstandardisasi dokumentasi polisi dan membantu analisis data di berbagai kasus. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dalam investigasi dengan mengidentifikasi pola lebih cepat daripada metode manual. Ia juga merekomendasikan penggunaan teknologi untuk kejahatan ringan sementara para ahli hukum memastikan kepatuhan terhadap peraturan.
Potensi AI untuk mengubah pekerjaan polisi telah menarik perbandingan dengan penolakan awal terhadap kamera tubuh, yang sekarang diterima secara luas. Meskipun ada tantangan, pengenalan AI dalam pelaporan polisi dapat menawarkan manfaat jangka panjang bagi penegakan hukum, jika diterapkan dengan cermat dan bertanggung jawab.