5 Gejala Turun Peranakan yang Harus Diketahui Wanita dan Faktor Penyebabnya

0
Gejala Turun Peranakan

Gejala turun peranakan atau memiliki bahasa medis prolaps uteri merupakan kondisi yang kerap tidak disadari wanita. Untuk itu kali ini kami memberikan gejala atau tanda-tanda yang penting untuk anda ketahui.

Sekedar informasi, kondisi turun peranakan yang populer disebut masyarakat di tanah air atau kondisi prolapsus uterus ini kondisi medis saat rahim atau uterus yang turun dari posisi normalnya ke dalam vagina atau bahkan keluar dari tubuh. Hal ini bisa menimpa wanita dari segala usia, walaupun memang kondisi ini lebih umum pada wanita yang telah melahirkan anak.

Dampak dari turun peranakan ini akan membuat rahim akan turun secara perlahan dan menonjol ke luar dari vagina karena disebabkan otot dasar panggul dan ligamen meregang dan melemah sehingga tidak mampu lagi untuk menopang rahim.

Faktor Penyebab Turun Peranakan

Gejala Turun Peranakan

Terdapat beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab gejala turun peranakan yang penting anda ketahui agar anda bisa menghindari kondisi ini yang bisa anda simak sebagai berikut.

Kehamilan dan Persalinan

Perlu anda ketahui bahwa persalinan adalah faktor utama yang dapat menyebabkan turun peranakan, dimana selama kehamilan, rahim membesar dan memerlukan dukungan otot panggul untuk menjaga posisinya. Saat melahirkan, otot-otot panggul dan rahim meregang.

Kondisi inilah yang bisa membuat rahim tidak lagi memiliki dukungan yang cukup sehingga turun dari posisinya. Jumlah persalinan dan jenis persalinan (caesar atau normal) juga memengaruhi risiko turun peranakan.

Baca juga  Cara Cek Iuran BPJS Kesehatan secara Online yang Mudah dan Anti Ribet

Kerja Berat dan Tekanan Kronis

Pekerjaan yang memerlukan pengangkatan beban berat secara teratur atau pekerjaan yang melibatkan gerakan monoton dapat menyebabkan kerusakan pada otot panggul dan jaringan ikat di sekitarnya. Hal ini yang kemudian meningkatkan risiko turun peranakan. Tekanan kronis pada panggul, seperti sembelit kronis, juga bisa menjadi faktor risiko.

Riwayat Keluarga

Sebagian besar kasus turun peranakan tidak memiliki riwayat keluarga, tetapi ada beberapa keluarga yang memiliki kecenderungan genetik untuk mengalami kondisi ini.

Merokok

Merokok juga dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang panggul, yang dapat memperburuk kondisi turun peranakan.

Kegemukan

Kegemukan dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada otot panggul dan rahim, sehingga dapat memicu turun peranakan. Selain itu, kelebihan berat badan dapat mempengaruhi produksi hormon dan memengaruhi elastisitas otot panggul, memicu terjadinya turun peranakan.

Usia

Pada umumnya, semakin tua seorang wanita, maka semakin besar kemungkinannya untuk mengalami turun peranakan. Hal ini karena otot-otot panggul melemah dan kepadatan tulang panggul menurun seiring bertambahnya usia. Hal ini bisa terjadi pada wanita setelah menopause karena hormon estrogen yang menurun dapat mempengaruhi elastisitas dan kekuatan otot panggul dan jaringan ikat.

Kelainan Struktural

Kelainan struktural pada rahim atau panggul, seperti fibroid rahim atau prolapsus kandung kemih, dapat menyebabkan turun peranakan atau memperburuk kondisi tersebut.

Gejala Turun Peranakan

Gejala turun peranakan sering kali dilewatkan oleh banyak wanita sehingga kondisi ini bisa semakin parah apabila tidak segera di hindari dan dikurangi baik itu sisi pencegahan dan penyebabnya.

Untuk itu, anda bisa simak tanda-tanda dan gejala turun peranakan sebagai berikut.

Nyeri Panggul

Kondisi rahim yang turun dan menekan area panggul akan menimbulkan sensasi nyeri, berat, penuh, serta ketidaknyamanan. Sensasi nyeri tidak hanya dirasakan pada saat beraktivitas, namun juga berlangsung ketika Anda beristirahat.

Baca juga  Empat gen ditemukan secara signifikan mempengaruhi waktu menopause dan risiko kanker

Gangguan dalam Berkemih

Selain panggul, turun peranakan atau prolaps uteri juga berpotensi menekan kandung kemih. Dampaknya, anda mungkin mengalami inkontinensia urine (mengompol), keinginan untuk buang air kecil lebih sering atau tiba-tiba, serta tidak dapat mengosongkan kandung kemih sepenuhnya.

Adanya Tonjolan di Lubang Vagina

Rahim yang turun hingga mencapai vagina juga bisa menimbulkan rasa terganjal atau tonjolan yang bisa dilihat pada lubang vagina. Tidak hanya itu, anda juga merasakan sensasi seperti duduk diatas sebuah bola, atau seolah-olah ada jaringan vagina yang bergesakan dengan celana dalam.

Rasa Sakit saat Berhubungan Seksual

Gejala lain yang ditimbulkan akibat turun peranakan yaitu rasa sakit ketika berhubungan seksual. Sebab, area rahim yang turun ke vagina berpotensi mengalami hentakan saat proses penetrasi berlangsung.

Sembelit

Rahim yang turun juga bisa memberikan tekanan berlebih pada usus halus dan usus besar. Kondisi ini berpotensi memicu sembelit serta ketidakmampuan untuk mengosongkan usus sepenuhnya saat mencoba untuk BAB.

Apabila anda mengalami gejala prolaps uteri seperti diatas, maka sebaiknya anda segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Umumnya dokter akan merekomendasikan senam kegel, pemasangan ring pesarium, hingga operasi histerektomi tergantung dengan gejala atau tingkat keparahan turun peranakan yang anda alami.

Demikian informasi mengenai gejala turun peranakan yang harus anda ketahui para wanita dan faktor penyebabnya. Semoga berguna dan bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *