FCC menetapkan aturan drone baru untuk spektrum 5GHz
FCC telah memperkenalkan aturan baru untuk operasi pesawat tak berawak dalam spektrum 5GHz, dengan perkiraan jumlah sistem pesawat tak berawak akan meningkat tiga kali lipat dalam dekade berikutnya.
Komisi Komunikasi Federal (FCC) telah mengadopsi aturan baru untuk memfasilitasi operasi pesawat nirawak dalam pita spektrum 5GHz (5030-5091 MHz) guna mendukung peningkatan penggunaan sistem pesawat nirawak (UAS) di berbagai sektor, termasuk layanan darurat, pertanian, dan inspeksi infrastruktur. FCC memproyeksikan bahwa operasi UAS akan meningkat tiga kali lipat dalam dekade berikutnya, dengan nilai pasar mencapai puluhan miliar dolar.
Berdasarkan peraturan baru, operator pesawat nirawak dapat memperoleh alokasi frekuensi langsung untuk operasi nonjaringan, yang memastikan komunikasi yang andal untuk integrasi yang aman ke dalam Sistem Ruang Udara Nasional AS. Sistem manajemen frekuensi dinamis akan mengoordinasikan akses spektrum, menyediakan alokasi frekuensi sementara untuk meningkatkan keselamatan operasional.
Mekanisme akses sementara akan memungkinkan operator untuk meminta penggunaan frekuensi dari Federal Aviation Administration (FAA) sebelum sistem dinamis beroperasi penuh. Setelah mendapat persetujuan FAA, operator akan mendaftar ke FCC secara daring.
Ketua FCC Jessica Rosenworcel menyoroti pentingnya inisiatif ini, dengan menyatakan bahwa UAS sudah digunakan untuk berbagai tugas penting, termasuk memadamkan kebakaran hutan dan mengirim paket. Tindakan regulasi ini penting untuk mengintegrasikan teknologi drone ke dalam operasi sehari-hari, mendorong inovasi, dan meningkatkan keselamatan publik.