Diet Mediterania secara signifikan menurunkan risiko gagal jantung

Dalam sebuah studi terkini yang dipublikasikan di European Journal of Clinical Nutrition, para peneliti menyelidiki hubungan antara diet Mediterania (Med Diet) dan risiko gagal jantung (HF) di negara-negara Eropa. Mereka menemukan bahwa peningkatan kepatuhan terhadap Med Diet dikaitkan dengan penurunan risiko HF secara signifikan, terutama pada wanita.
Latar belakang
Penyakit kardiovaskular (PKV) merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia, yang berkontribusi terhadap meningkatnya rawat inap dan beban ekonomi. HF, salah satu PKV yang umum, dikaitkan dengan tingkat kelangsungan hidup yang buruk, dengan sekitar 50% pasien bertahan hidup lima tahun pascadiagnosis. Prevalensinya meningkat seiring bertambahnya usia, memengaruhi hingga 20% orang berusia di atas 80 tahun. Mengingat hasil ini, strategi pencegahan yang efektif sangat penting untuk mengurangi kejadian HF dan meningkatkan hasil pasien.
Diet Mediterania telah dikaitkan dengan penurunan mortalitas semua penyebab dan risiko kardiovaskular, termasuk pada pasien dengan gagal jantung. Namun, bukti dari studi observasional tentang perannya dalam pencegahan gagal jantung masih terbatas. Penelitian sebelumnya, termasuk uji klinis utama, menunjukkan hasil yang beragam mengenai efektivitasnya dalam menurunkan risiko gagal jantung. Meta-analisis sebelumnya juga memiliki keterbatasan, seperti hanya menyertakan sedikit studi dan menggabungkan uji coba terkontrol acak dan observasional, yang menimbulkan pertanyaan tentang kesimpulannya. Oleh karena itu, peneliti melakukan tinjauan sistematis dan meta-analisis terhadap studi observasional yang dilakukan di seluruh negara Eropa untuk memperbarui bukti terkini tentang dampak Diet Mediterania terhadap risiko gagal jantung.
Tentang penelitian ini
Dalam studi ini, dua peninjau independen menelusuri PubMed, Web of Science, Scopus, dan Cochrane Library untuk studi yang relevan hingga Mei 2023. Kriteria inklusi difokuskan pada studi kohort prospektif atau retrospektif orang dewasa tanpa HF pada awal. Pencarian literatur awal mengidentifikasi 682 publikasi. Surat, tinjauan, studi eksperimental, komentar, atau studi dengan partisipan di bawah usia 18 tahun tidak disertakan. Analisis akhir mencakup enam studi prospektif yang melibatkan sembilan kohort independen di seluruh Eropa, dengan total 216.385 orang dewasa tanpa HF pada awal. Populasi studi adalah 54,7% perempuan, dan tindak lanjut rata-rata adalah 11 tahun.
Ekstraksi data dan penilaian bias dilakukan secara independen, dengan ketidaksepakatan diselesaikan oleh peninjau ketiga. Kualitas studi dievaluasi menggunakan skala Newcastle-Ottawa. Analisis utama menggunakan rasio risiko (RR) untuk membandingkan kejadian HF berdasarkan kepatuhan terhadap Diet Med, dengan model efek acak yang digunakan untuk menilai signifikansi statistik. Heterogenitas dan bias publikasi dinilai. Peningkatan satu poin dalam skor Diet Med digunakan untuk menyelaraskan data.
Hasil dan Pembahasan
Sebanyak 6.978 peserta mengalami HF (insiden kumulatif 3%). Analisis mengungkapkan bahwa peningkatan satu poin dalam kepatuhan Diet Med secara signifikan terkait dengan risiko HF yang lebih rendah (RR = 0,940, p < 0,0001), tanpa bukti bias publikasi. Hubungan positif lebih jelas pada wanita (RR = 0,942, p = 0,001), sementara tidak ada hubungan signifikan yang ditemukan pada pria. Perbedaan khusus jenis kelamin ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk perbedaan hormonal yang dapat memengaruhi bagaimana komponen makanan memengaruhi kesehatan kardiovaskular. Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa wanita cenderung mendapat manfaat lebih banyak dari efek anti-inflamasi dan antioksidan, yang keduanya merupakan sifat utama dari Diet Med. Hasil analisis sensitivitas menguatkan temuan utama. Kualitas studi secara keseluruhan ditemukan baik, meskipun bias yang paling umum adalah pelaporan tindak lanjut yang tidak memadai. Satu studi ditemukan memiliki kualitas yang lebih rendah karena hanya disajikan sebagai abstrak.
Menurut penelitian, efek perlindungan dari Diet Med dapat dikaitkan dengan sifat anti-inflamasi dan antioksidannya, yang membantu menurunkan peradangan dan stres oksidatif, yang keduanya merupakan faktor utama dalam CVD dan HF. Misalnya, penelitian telah menunjukkan bahwa Diet Med dapat menurunkan kadar biomarker spesifik seperti NT-proBNP, penanda yang terkait dengan gagal jantung. Diet ini juga mengurangi sitokin inflamasi seperti TNF-α, yang meningkat pada pasien HF. Lebih jauh lagi, efek menguntungkannya pada metabolisme glukosa, resistensi insulin, dan kadar lipid berkontribusi untuk mengurangi risiko gagal jantung. Sementara temuannya selaras dengan literatur sebelumnya, keterbatasan penelitian saat ini meliputi studi terbatas yang hanya dilakukan di Eropa, potensi penurunan kepatuhan Diet Med, penilaian diet yang ketinggalan zaman, kurangnya tindak lanjut pada perubahan diet, dan bias desain observasional. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi temuan ini dan mengeksplorasi potensi penerapan klinis Diet Med.
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, penelitian ini menemukan bahwa kepatuhan yang lebih tinggi terhadap Diet Mediterania dikaitkan dengan risiko gagal jantung yang jauh lebih rendah, terutama pada wanita. Temuan khusus jenis kelamin ini dapat menunjukkan bahwa wanita mengalami manfaat kardiovaskular yang lebih kuat dari Diet Mediterania karena perbedaan respons metabolik dan kadar hormon. Temuan ini menekankan pentingnya gaya hidup dan diet dalam kesehatan jantung, menawarkan strategi potensial untuk pencegahan yang dapat memandu rekomendasi diet dan inisiatif kesehatan masyarakat di masa mendatang. Diperlukan penelitian intervensi lebih lanjut untuk mengeksplorasi efek jangka panjang Diet Mediterania pada gagal jantung dan hasil terkait.