Delapan hal yang harus disertakan dalam pedoman layar untuk siswa
Salah satu masalah terbesar yang harus dihadapi sekolah dan orang tua modern adalah bagaimana mengelola penggunaan elektronik oleh siswa.
Dengan mempertimbangkan hal ini, pedoman perilaku sedentary nasional dari Departemen Kesehatan Australia digunakan sebagai panduan utama bagi sekolah dan orang tua.
Pedoman tersebut menyatakan bahwa siswa berusia lima hingga 18 tahun tidak boleh menghabiskan lebih dari dua jam per hari untuk bermain media elektronik sebagai hiburan (seperti televisi, penggunaan komputer, dan permainan sambil duduk). Namun, rekomendasi tersebut sering kali dilampaui dan bahkan ditentang karena ” hampir mustahil ” untuk dipenuhi oleh siswa.
Survei kesehatan populasi ABS terhadap 9.000 rumah tangga tentang apakah kaum muda memenuhi pedoman menghasilkan nilai laporan D minus .
Sekarang ada lebih banyak aspek penggunaan perangkat elektronik termasuk laptop, telepon pintar, televisi, tablet, perangkat permainan dan komputer keluarga yang perlu dipertimbangkan di luar waktu tertentu atau jenis tugas berbasis layar.
Selain risiko ketidakaktifan fisik dan obesitas, kemungkinan konsekuensi kesehatan lainnya dapat mencakup tidur , mata , postur tubuh , dan berbagai masalah kesejahteraan lainnya.
Risiko fisik tambahan
Sudah diketahui umum bahwa penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur dapat memengaruhi tidur siswa secara negatif. Tinjauan terhadap 20 penelitian selama lima tahun yang melibatkan hampir 126.000 siswa usia sekolah menemukan hubungan antara penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur dengan berkurangnya kuantitas dan kualitas tidur, serta rasa kantuk berlebihan di siang hari.
Penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur dapat menyebabkan siswa begadang dan dapat mengurangi kadar melatonin (dari cahaya layar yang digunakan). Hal ini dapat mengganggu ritme sirkadian siswa. Kurang tidur bagi siswa usia sekolah kemungkinan akan memengaruhi pembelajaran mereka .
Kesehatan mata juga penting untuk diperhatikan. Baru-baru ini, ada laporan media yang menyatakan bahwa hingga seperempat siswa mungkin menderita kondisi mata yang tidak terdiagnosis. Penggunaan perangkat elektronik dapat berdampak negatif pada kesehatan mata siswa melalui ketegangan akibat penggunaan yang lama, posisi layar yang buruk, resolusi yang buruk (ketajaman gambar), kontras (bagaimana gambar dibandingkan dengan latar belakang) dan/atau tingkat kecerahan.
Dengan begitu banyak perangkat yang kini tersedia di sekolah dan di rumah, ada juga kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami masalah postur tubuh. Keinginan untuk mendapatkan akses yang mudah dapat menyebabkan posisi kepala dan leher yang tidak nyaman saat melihat layar. Selain ketidaksesuaian umum antara perabot kelas dan tubuh siswa dengan komputer, munculnya perangkat seluler dapat menyebabkan ketegangan akibat ketidaksejajaran antara garis pandang siswa dan posisi tangan mereka.
Kesulitan postur pada siswa usia sekolah dapat menyebabkan sirkulasi terbatas, kelelahan, keterbatasan pernafasan, ketegangan mata dan ketidaknyamanan.
Delapan rekomendasi untuk penggunaan perangkat elektronik oleh siswa
1: Matikan perangkat elektronik setidaknya satu jam sebelum tidur untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk tertidur, dan membantu mereka tidur lebih lama . Hal ini dapat membantu meningkatkan kesehatan siswa sehari-hari dan, selanjutnya, pembelajaran mereka.
2: Terapkan aturan 20-20-20 untuk menghentikan periode penggunaan layar yang tidak dapat dihindari dan berkepanjangan. Menyarankan siswa untuk mengalihkan pandangan dari layar maksimal setiap 20 menit dan melihat sejauh 20 kaki selama minimal 20 detik. Hal ini dapat memungkinkan terjadinya perubahan fokus dan melatih otot-otot di sekitar mata.
3: Pastikan jarak antara ponsel pintar dan layar tablet adalah 30 cm dan jarak antara monitor komputer/layar tablet adalah 50-63 cm dari kepala. Mata dapat tegang karena fokus pada objek yang jaraknya kurang dari 30 cm.
4: Penempatan perangkat seluler harus sejajar dengan mata saat membaca/melihat untuk menghindari sudut pandangan rendah yang dapat memengaruhi postur leher dan kepala.
5: Mengevaluasi apakah perangkat elektronik penting bagi keterlibatan siswa dalam tugas tertentu. Ada bukti bahwa siswa lebih suka membaca di kertas selama mengerjakan tugas tertentu.
6: Sediakan skala intensitas layar bagi siswa untuk menunjukkan intensitas elektronik yang berbeda selama aktivitas pembelajaran berbasis layar. Semakin tinggi intensitasnya, semakin sering waktu istirahat yang dibutuhkan. Berbagai jenis penggunaan layar (interaksi, rekreasi, atau hiburan pasif) dan perangkat yang berbeda memerlukan tingkat intensitas keterlibatan yang berbeda-beda .
7: Ganti istilah “permainan duduk” dalam pedoman dengan “permainan pasif”. Ada beberapa permainan duduk yang dapat menyehatkan bagi siswa. Ini termasuk permainan bersepeda aktif yang dapat membantu memenuhi pedoman aktivitas yang direkomendasikan.
8: Pastikan teks pada layar siswa tiga kali lebih besar dari ukuran terkecil yang dapat mereka baca dari posisi menonton normal. Ukuran perangkat sangat bervariasi, jadi siswa harus diberi tahu tentang ukuran teks pada layar untuk mengurangi ketegangan mata.
Secara keseluruhan, pedoman harus memberikan rekomendasi yang lebih komprehensif tentang penggunaan layar bagi siswa usia sekolah, selain bagi mereka yang berada di masa kanak-kanak awal .
Ada beberapa area lain dalam penggunaan media elektronik yang penting untuk dipertimbangkan. Ini termasuk penggunaan kacamata yang dirancang untuk melindungi mata dari cahaya biru dari layar dan pentingnya berhubungan secara fisik dengan orang lain dan alam.
Keterlibatan dengan alam terbukti memberikan manfaat pemulihan termasuk mengurangi stres, meningkatkan rentang perhatian, dan kesejahteraan secara keseluruhan. Mencontohkan perilaku yang direkomendasikan untuk penggunaan perangkat elektronik juga penting bagi guru dan orang tua.
Teknologi memang penting, tetapi kesehatan siswa juga penting, jadi kita memerlukan pedoman yang lebih komprehensif.
