Cara Mematikan Alarm Token Listrik agar Tidak Mengganggu

0
Cara Mematikan Alarm Token Listrik

Apakah anda pernah merasa terganggu dengan alarm token yang berbunyi ketika anda sedang istirahat? maka anda tidak perlu kuatir sebab kali ini kami akan membagikan cara mematikan alarm token listrik agar tidak mengganggu.

Seperti yang kita ketahui bersama PLN merupakan perusahaan listrik negara yang menyediakan dua metode berlangganan yakni pasca bayar dan pra bayar. Sesuai dengan namanya pasca bayar sendiri merupakan pembayaran PLN sistem tagihan yang dibayarkan perbulan. Sementara pra bayar sendiri merupakan sistem pembayaran atas pemakaian saldo listrik yang digunakan.

Namun banyak pelanggan pra bayar yang kadang menemukan masalah ketika meteran listrik mengeluarkan bunyi-bunyian atau alarm yang kadang mengganggu ketika saldo listrik mencapai batas minimal yang ditetapkan.

Bunyi alarm token listrik bisa disebabkan oleh beberapa hal. Mulai dari stok listrik menipis, batas kuota listrik di bawah 20 kWH, dan terjadi eror pada alat meter prabayar. Tetapi jika permasalahan yang terjadi adalah terjadi eror pada alat meter prabayar, maka Anda harus melapor ke kantor PLN.

Apabila anda termasuk salah satu pelanggan PLN pra bayar dan merasakan hal yang sama dengan alarm token yang kadang mengganggu, maka anda tidak perlu kuatir, sebab kali ini kami akan membagikan informasi cara mematikan alarm token listrik agar tidak mengganggu yang bisa anda simak sebagai berikut.

Cara Mematikan Alarm Token Listrik agar Tidak Mengganggu

Cara Mematikan Alarm Token Listrik

Cara pertama adalah dengan mengisi token listrik

Cara pertama untuk mematikan bunyi token listrik tentunya dengan melakukan pengisian token. Cara ini sangat efektif karena selain bunyi yang mengganggu hilang, dan juga resiko listrik padam karena token habis bisa dihindari.

Baca juga  Cara Mendapatkan Kuota Internet Gratis untuk Video Call Hemat Kuota

Untuk pengisian token sendiri bisa disesuaikan dengan kemampuan. Tetapi PLN telah mempunyai peraturan terkait hal ini, di mana setiap pelanggan hanya diperbolehkan mengisi daya sebesar 720 jam per bulan sesuai jatah daya listrik.

Contohnya, rumah memiliki daya listrik sebesar 900 kWH. Anda bisa kalikan 900 dengan 1000 dan mendapatkan hasil 0,9. Lalu kalikan 0,9 dengan 720 jam untuk mengetahui kebutuhan kWH per bulan. Hasilnya adalah 648 kWH. Kalikan 648 dengan Rp 586 untuk mengetahui tarif bulanan, dan hasilnya adalah Rp 376.728 per bulan. Artinya, itulah tarif bulanan yang dikeluarkan satu bulan untuk listrik. Namun, untuk batas minimal pembelian token listrik sendiri sekitar Rp 20 ribu.

Cara Mematikan Bunyi Token Listrik Gunakan Angka 812

Cara selanjutnya untuk mematikan bunyi token listrik adalah menggunakan angka 812. Masukkan angka 812 pada alat meter prabayar, lalu tekan enter. Dengan begitu, bunyi nyaring yang mengganggu akan berhenti berbunyi.

Sayangnya, tidak semua hasil dari tiap merek meteran sama. Pada meteran dengan merek Itron, cara ini bisa menghentikan bunyi token listrik selama 10 menit. Sementara pada merk Hexing, cara ini dapat membuat alarm berhenti selama 20 menit sampai 1 jam.

Instalasi listrik dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan kegunaannya. Ini bertujuan untuk mempermudah perbaikan saat terjadi gangguan pada instalasi listrik di rumah.

Cara Mematikan Bunyi Token Listrik Gunakan Kode 456

Dan cara terakhir untuk mematikan bunyi token listrik yakni dengan memasukkan kode 456 yang diikuti oleh angka minimal kuota listrik yang diinginkan. Dalam hal ini, PLN sendiri telah menetapkan standar minimal 20 kWH untuk batas kuota listrik rumah.

Baca juga  Begini Cara Blok Pesan WhatsApp Orang Lain Tanpa Harus Memblokir

Merubah standar minimal listrik yang awalnya 20 kWH itu menjadi 10 kWH. Caranya dengan menekan sembarang nomor, lalu masukkan kode 456 diikuti angka 10. Dengan begitu, bunyi token listrik hanya akan berbunyi ketika daya telah mencapai batas minimal tersebut.

Demikian informasi mengenai cara mematikan alarm token listrik agar tidak mengganggu. Semoga berguna dan bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *