Begini Penyebab Saraf Kejepit Beserta Gejala dan Cara Mengatasinya

Apakah anda merasa anda mengalami masalah penyakit yang populer disebut saraf kejepit? maka simak penyebab saraf kejepit beserta gejala dan cara mengatasinya.
Bagi anda yang sering merasakan rasa nyeri yang menyerang pada bagian tertentu pada tubuh anda maka hal tersebut tidak bisa anda sepelekan. Apalagi masalah tersebut datang berulang kali dan menyebabkan mengganggu aktivitas sehari-hari yang anda lakukan.
Apabila anda merasakan keluhan yang sama, maka bisa jadi anda terkena saraf kejepit dan anda mesti berhati-hati. Adapun masalah kesehatan saraf kejepit dalam bahasa medisnya disebut sebagai radikulopati atau pinched nerve dimana kondisi ini terjadi ketika jaringan tubuh seperti jaringan otot, tendon, tulang atau tulang rawan menekan saraf yang terletak menjalar di sepanjang tubuh, dan alasan itulah mengapa kondisi ini populer disebut syarat kejepit.
Sekedari informasi, kondisi kesehatan saraf terjepit umumnya menyerang ibu hamil, penderita diabetes, orang yang melakukan aktivitas berat, orang yang berbaring dalam waktu lama, orang yang terkena cedera tulang belakang atau orang yang memiliki riwayat saraf terjepit dalam keluarga.
Lalu apa saja tanda-tanda atau gejala saraf kejepit ini? berikut gejala-gejalanya yang bisa anda cermati dibawah ini.
Contents
Gejala Syaraf Kejepit
Pada umumnya, penderita saraf terjepit terkadang kerap merasakan sakit di beberapa bagian tubuh atau meliputi gejala sebagai berikut.
- Kesemutan atau mati rasa
- Muncul rasa nyeri yang tajam seperti terbakar
- Otot terasa lemah
- Sulit menggerakkan kaki dan tangan
- Gejala bisa memburuk jika penderita melakukan gerakan seperti memutar kepala atau menegangkan leher.
Penyebab Saraf Kejepit
Perlu anda ketahui bahwa saraf terjepit merupakan akibat dari beberapa posisi tubuh yang meningkatkan tekanan di sekitar saraf. Hal tersebut dapat berupa kebiasaan menyilangkan kaki dalam waktu lama atau bertumpu pada siku.
Selain itu, terdapat beberapa penyebab syarat kejepit lainnya yang bisa anda simak dibawah ini.
- Penyempitan tulang belakang yang tidak normal (stenosis spinal)
- Peradangan sendi (rheumatoid arthritis)
- Pergeseran bantalan tulang belakang dari tempat seharusnya (herniasi diskus)
- Kondisi saat saraf median di pergelangan tangan tertekan (carpal tunnel syndrome)
- Cedera atau memar yang mengalami pembengkakan
Bahaya Saraf Kejepit
Perlu anda ketahui dimana apabila anda menderita gejala diatas, dan merasakan penyebab saraf terjepit bisa saja anda alami, maka kondisi ini tidak boleh anda sepelekan sebab saraf kejepit membawa sejumlah bahaya dan komplikasi seperti sebagai berikut.
- Sindrom Cauda Equina
- Inkontinensia urine dan inkontinensia tinja
- Kelumpuhan akibat kerusakan saraf permanen
- Mati rasa di area sekitar dubur dan paha bagian dalam
Cara Mencegah Saraf Kejepit
Dengan menyimak penjelasan diatas, pastinya kondisi syaraf kejepit harus anda hindari. Maka berikut cara mencegah saraf kejepit yang bisa anda simak dibawah ini.
- Rutin berolahraga untuk menciptakan kondisi rileks pada tubuh sekaligus menguatkan otot
- Menjaga berat badan supaya tetap ideal
- Beristirahat yang cukup saat melakukan aktivitas yang berulang
- Menjaga posisi tubuh dengan brace/korset atau duduk dengan postur yang benar
Mengatasi Saraf Kejepit
Bagi anda yang merasakan gejala saraf kejepit telah anda alami, maka untuk penanganan awal anda bisa melakukan langkah-langkah sebagai berikut.
- Mengonsumsi obat anti nyeri
- Melakukan latihan dan terapi fisik seperti yoga
- Mengurangi atau menghentikan kegiatan pada tubuh yang terdampak agar tidak memperburuk tekanan pada saraf
- Memakai pembebat tangan setiap saat bagi yang terkena saraf terjepit akibat carpal tunnel syndrome
- Melakukan fisioterapi atau operasi
Demikian informasi mengenai penyebab saraf kejepit beserta gejala dan cara mengatasinya. Semoga berguna dan bermanfaat bagi anda mengetahui lebih dalam mengenai kondisi saraf kejepit. Apabila anda merasakan kondisi yang sudah sangat mengganggu aktivitas anda dan terus terjadi maka sebaiknya anda berkonsultasi pada dokter anda untuk mendapatkan kondisi yang anda alami dan mendapatkan penanganan yang tepat.