Akademisi akan membentuk Kode Praktik GPAI Uni Eropa

0
GPAI

Kode ini akan memperjelas persyaratan manajemen risiko dan transparansi untuk sistem AI seperti ChatGPT.

 

Sekelompok akademisi yang beragam akan memimpin penyusunan Kode Etik tentang AI untuk tujuan umum (GPAI). Kode ini penting untuk sistem AI seperti ChatGPT dan akan menguraikan persyaratan manajemen risiko dan transparansi Undang-Undang AI. Daftar pemimpin tersebut mencakup pakar AI ternama Yoshua Bengio dan sejumlah profesional lain yang memiliki keahlian dalam aspek teknis, hukum, dan sosial AI.

 

Pengumuman ini menyusul kekhawatiran dari tiga anggota Parlemen Eropa berpengaruh yang mempertanyakan waktu dan keahlian internasional para pemimpin kelompok kerja tersebut. Meskipun ada kekhawatiran ini, kelompok tersebut terdiri dari akademisi dan peneliti dari berbagai lembaga di seluruh dunia. Draf pertama Kode tersebut diharapkan pada bulan November, dengan lokakarya untuk penyedia GPAI dijadwalkan pada pertengahan Oktober.

 

Yoshua Bengio, yang sering disebut sebagai ‘bapak AI’, akan memimpin kelompok untuk mitigasi risiko teknis. Tokoh penting lainnya termasuk profesor hukum Alexander Peukert dan pakar tata kelola AI Marietje Schaake. Kelompok kerja akan membahas berbagai aspek manajemen risiko dan transparansi dalam pengembangan AI.

 

UU AI Uni Eropa akan sangat bergantung pada Kode Praktik hingga standar resmi diselesaikan pada tahun 2026. Para pemimpin di bidang AI dan bidang terkait diharapkan untuk membentuk pedoman yang mendukung inovasi sekaligus memastikan keamanan AI.

 

Baca juga  5 Aplikasi Pembuat Logo, Gratis dan Mudah Digunakan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *